LITOSFER

 

 

 

 

Tugas Merangkum Geografi Materi

 

LITOSFER

 

 

Di kerjakan oleh :

Rahmat Nurcahyo

SMK MUHAMMADIYAH 1 LENDAH

Tahun 2014

A. STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI DAN PEMANFATANNYA

Litosfer secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata lithos dan sphere. Litos berarti batuan/ kerak bumi dan sphere berarti lapisan, sehingga Litosfer berarti lapisan kerak bumi paling luar yang tebalnya  ± 1.200 Km.

  1. Kerak bumi (Crust)

Lapisan ini memiliki ketebalan 30 – 70 Km, terdiri dari batuan basa dengan massa jenis 2,7.

  1. Selubung bumi / sisik silikat

Memiliki ketebalan ± 1.200 km, berat jenis 3,4-4. Kerak bumi dan selubung bumi merupakan litosfer.

  1. Lapisan mantle /chalkosfer/asthenosfer

Merupakan sisik oksida dan sulfida dengan tebal 1.700 km dan berat jenis 6,4.

  1. Inti besi nikel/barisfer

Jari-jari 3.500 km dengan berat jenis 9,6.

Litosfer terbagi atas dua bagian:

  1. Lapisan SiAI :

Lapisan kulit bumi yang terdiri logam silisium dan aluminium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit, andesit. Lapisan ini juga disebut lapisan kerak, karena bersifat padat dan kaku dengan ketebalan rata-rata ±35 km. Kerak terbagi menjadi 2, yaitu:

a.       Kerak benua

b.      Kerak samudra

  1. Lapisan SiMg:

Lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO.

 

B. JENIS-JENIS BATUAN PEMBENTUK LAPISAN KULIT BUMI

 

  1. Proses terjadinya batuan

Secara berurutan, terjadinya batuan di Bumi dapat dilihat pada siklus batuan berikut.

  1. Magma sebagai induk segala batuan pembentuk litosfer.
  2. Karena proses pendinginan di lapisan dalam, di dalam korok atau di permukaan bumi, terjadilah proses pembekuan magma sehingga menjadi batuan beku dalam, korok, dan luar.
  3. Melalui proses penghancuran tanpa perubahan susunan kimia dari batuan basalt terbentuklah batuan sedimen klasik.
  4. Untuk pengendapan melalui proses kimiawi hasilnya adalah batuan sedimen kimiawi dan yang dilakukan oleh organisme hasilnya adalah sedimen organik.
  5. Perubahan karena penambahan suhu menghasilkan batuan metamorf kontak, karena adanya tekanan terjadilah metamorf dinamo, dan karena adanya penambahan zat lain terbentuklah batuan metamorf kontak pneumatolitik.
  6. Akhirnya batuan apapun yang telah bersinggungan dengan magma lain mengalami perubahan bentuk terlebih dulu, dan jika keadaan memungkinkan akan masuk kembali dalam magma.
  7. Klasifikasi Batuan
  8. Batuan Beku

Batuan beku ialah batuan yang terjadi karena pembekuan cairan/magma.

Berdasarkan proses pendinginannya batuan ini digolongkan menjadi 3 :

1)      Batuan beku dalam.

2)      Batuan beku gang/korok/hipabisis.

3)      Batuan beku luar/lelehan/effusive.

  1. Batuan sedimen

Batuan ini terjadi dari batuan beku lapuk yang terlepas karena pengaruh gaya mekanis, kimiawi atau organis. Batuan ini mengalami pemindahan melalui tenaga angin, air, atau es dan diendapkan di tempat lain.

  1. Batuan metamorf

Batuan metamorf terbentuk karena perubahan suhu dan tekanan yang tinggi. Batuan ini dibedakan atas beberapa macam, yaitu :

1)      Batuan Metamorf Kontak

Batuan yang terbentuk karena adanya kenaikan suhu.

2)      Batuan Metamorf Dinamik

Batuan yang terbentuk karena adanya tekanan dari lapisan diatasnya dalam waktu yang lama.

3)      Batuan Metamorf Kontak Pneumatolik

Batuan Metamorf Kontak Pneumatolik terbentuk akibat adanya penambahan suhu disertai menyusupnya unsur-unsur batuan lain.

C. BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA ENDOGEN

  1. Bentuk muka bumi/relief bumi
  2. Bentuk muka bumi di daratan

1)      Gunung

2)      Pegunungan

3)      Bukit

4)      Dataran tinggi

5)      Dataran rendah

6)      Lembah

7)      Ngarai

  1. Bentuk muka bumi didasar laut

1)      Shelf/Plat

2)      Palung laut

3)      Ambang laut

4)      Gunung laut

5)      Punggung laut

6)      Basin laut

  1. Tenaga Endogen

Yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi yang bersifat membangun

  1. Vulkanisme

Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari perut bumi.

1)      Klasifikasi gunung api

a)      Dilihat dari bentuknya ada 3 macam gunung api:

–        Gunung api maar : gunung api yang letusannya sangat kuat (eksplosif) dan batuan yang ada disekeliling lubang kepundan hancur sehingga terbentuk lubang kepundannya berbentuk corong.

–        Gunung api strato : gunung api yang berbentuk seperti kerucut.

–        Gunung api perisai/tameng : gunung api yang berbentuk seperti perisai atau tameng.

b)      Menurut aktivitasnya gunung api, terbagi menjadi:

–        Gunung aktif

–        Gunung mati

–        Gunung istirahat

c)      Berdasarkan tipe letusannya, dibedakan menjadi:

–        Tipe hawai

–        Tipe stromboli

–        Tipe vulkano

–        Tipe perret

–        Tipe Merapi

–        Tipe St. Vincent

–        Tipe pelee

2)      Gejala vulkanisme

a)      Intrusi magma : terobosan magma ke dalam litosfer tetapi belum sampai pada permukaan bumi.

b)      Ekstrusi magma : peristiwa menyusupnya magma ke permukaan bumi yang menyebabkan terjadinya gunung api.

c)      Materi hasil erupsi

–        Bahan padat (efflata atau piroklastika)

–        Bahan cair

–        Bahan gas

d)     Gejala post vulkanik

–        Sumber gas

–        Sumber air panas

–        Sumber air mineral (makdani)

–        geyser

e)      Kerugian gunung berapi

–        banjir lahar

–        banjir lava

–        gelombang pasang

–        awan emulsi/panas

–        gempa vulkanik

f)       keuntungan gunung berapi

–        menyuburkan tanah

–        menjadi pelengkap hujan

–        material-material yang dikeluarkan dapat menjadi bahan bangunan

–        letak mineral lebih dekat dengan permmukaan

–        menjadi tempat wisata/sanatorium

 

  1. Tektonisme

Diatropisme/tektonisme/tektogenese adalah gerakan perubahan letak lapisan permukaaan bumi secara perlahan baik vertikal maupun horisontal.

1)      Epirogenetik adalah gerak lapisan kulit bumi yang relatif lambat, berlangsung dalam waktu yang lama dan meliputi daerah yang luas

2)      Orogenetik adalah gerak yang relatif lebih cepat daripada gerak epirogenetik dan meliputi daerah yang sempit.

  1. Seisme/Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang merambat ke mana-mana yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi.

 

D. BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA EKSOGEN

Tenaga Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak.

  1. Pelapukan

Pelapukan merupakan proses perusakan dan penghancuran massa batuan dari bongkah batu besar menjadi bagian-bagian kecil. Oleh karena itu pelapukan berdasarkan proses terjadinya dibedakan menjadi 3 yaitu:

  1. Pelapukan fisis (mekanis)

Pada pelapukan ini, batuan mengalami perubahab/perusakan fisik. Pelapukan ini dapat terjadi karena perbedaantemperatur yang ekstrem, pembekuan air tanah, mengkristalnya air garam, dan adanya gerakan air.

  1. Pelapukan kimiawi

Pelapukan kimiwi merupakan proses penghancuran massa batuan yang disertai perubahan struktur kimia batuan.

  1. Pelapukan organis

Pelapukan yang terjadi karena organisme misalnya disebabkan tumbuhan, hewan ataupun manusia

  1. Erosi

Erosi atau pegikisan adalah proses terlepasnya partikel batuan secara alamiah oleh tenaga pengangkut yang ada di permukaan bumi antara lain oleh angin, glester, dan air

Macam-macam erosi

  1. Erosi air
  2. Erosi anginerosi glester
  3. Mass Wasting

Mas Wsting (tanah bergerak) adalah perpindahan massa batuan atau tanah karena pengaruh gaya berat

  1. Sedimentasi

Sedimentasi adalah pengendapan materi hasil erosi karena kecepatan tenaga media pengangkutnya berkurang. Berdasarkan tenaga alam yang membentuknya, batuan sedimen diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:

  1. Sedimentasi aquatia (air)
  2. Sedimen aeolis (angin)
  3. Sedimen marine ( air laut)
  4. Sedimen glasial ( es)

E. PEDOSFER

Tanah adalah batuan/zat organik yang mengalami pelapukan. Menurut Jooffee dan Marbut, tanah adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural fores) terhadap bahan-bahan alam (natural material) dipermukaan bumi.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadiny tanah yaitu:

  1. Pemanasan matahari
  2. Pelapukan
  3. Akar tumbuhan
  4. Organisme
  5. Pemadatan dan tekanan sisa-sisa zat organik

Di samping itu ada 5 faktor pembentukan tanah yaitu:

  1. Iklim (terutama faktor curah hujan dan temperatur)
  2. Jasad hidup ( terutama vegetasi memegang peranan yang besar)
  3. Bahan induk (jenis bahan induk menentukan sifat fisika dan kimia tanah)
  4. Topografi ( mempengaruhi kondisi drainase dan permukaan air tanah)
  5. Waktu(lama waktu yang dibutuhkan tanah dalam pembentukan horizon tergantung oleh faktor lain seperti iklim, sifat bahan induk, binatang dalam tanah dan topografi)

Jenis-jenis tanah di Indonesia antara lain:

  1. Tanah Podzolik Merah Kuning
  2. Tanah Organosol
  3. Tanah Aluvial
  4. Tanah Kapur
  5. Tanah Vulkanis
  6. Tanah Pasir
  7. Tanah Humus
  8. Tanah Laterit

Komponen tanah

Tanah terdiri beberapa unsur/komponen. Komponen tanah terdiri atas mineral (45%), bahan organik ( 5 %), air (20-30%), dan udara (20-30%).

F. EROSI TANAH DAN DAMPAKNYA

Tanah mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia karena dapat digunakan untuk tempat tinggal, tempat tumbuhnya tanaman, mengandung barang tambang, dan tempat berkembangnya makhluk-makhluk hidup.

Erosi tanah disebabkan oleh faktor sebagai berikut:

  1. Tanah yang gundul
  2. Tanah yang miring yang tidak dibuat teras-teras
  3. Tanah yang tidak dibuat tanggul penahan erosi
  4. Adanya penebangan liar
  5. Adanya pengembalaan liar

Selain karena erosi, kerusakan tanah lainnya adalah sebagai berikut:

  1. Hilangnya unsur hara dan bahan organik di daerah oerakaran
  2. Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinasi)
  3. Terkumpulnya unsur atau senyawa yang menjadi racun bagi tanaman
  4. Penjenuhan tanah oleh air (water logging)

Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi tanah:

  1. Iklim
  2. Tanah
  3. Topografi
  4. Vegetasi
  5. Campur tangan manusia

G. USAHA MENGURANGI EROSI TANAH

Kerusakan tanah dapat dikurangi dan dicegah melalui upaya konservasi tanah. Dalam konservasi tanah yang dilakukan adalah menggunakan tanah berdasarkan kemampuannya dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan. Hal ini dilakukan agar tanah tidak rusak dan tetap produktif.

Strategi konservasi tanah harus mengarah pada hal-hal berikut.

  1. Melindungi tanah dari hantaman air hujan dengan menutup permukaan tanah
  2. Mengurangi aliran permukaan dengan meningkatkan kapasitas infiltrasi
  3. Mengingkatkan stabilitas agregat tanah
  4. Mengurangi kecepatan aliran permukaan tanah dengan meningkatkan kekerasan permukaan lahan.

Metode konservasi tanah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:

  1. Konservasi secara agronomis/vegetative
  2. Konservasi secara mekanis
  3. Konservasi kimia

Erosi juga dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Terassering                        : penenaman dengan sistem berteras pada lahan miring
  2. Contour farming               : menanam menurut garis kontur
  3. Pembuatan tanggul
  4. Countur plowing               : membajak searah garis kontur
  5. Contour strip cropping      : membagi tanah dalam bentuk bidang yang sempit dan

memanjang mengikuti kontur dengan jenis tanaman

yang berselang-selang

  1. Crop rotation                     : pergantian jenis tanaman supaya unsur hara tidak habis
  2. Reboisasi                           : menanami kembali hutan-hutan yang gundul