GambarGambarGambar

Setelah sekian lama saya menantikan pengalaman yang indah dan berkesan dalam hal olahraga kini akhirnya terpenuhi walau hanya mampu menjadi seorang suporter bagi singa kami yang masih kecil dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) U-21.

Melawat ke Stadion Sultan Agung Bantul, Arema U-21 sukses menggulung tuan rumah Persiba Bantul U-21 tiga gol tanpa balas.

Memulai laga dengan agresivitas serangan yang tinggi, Arema U-21 mampu unggul cepat memanfaatkan kemelut hasil tendangan bebas sang kapten dari sisi kanan pertahanan anak-anak Bantul.

Tertinggal 1-0 di awal babak pertama membuat Persiba U-21 tersengat. Namun sekalipun beberapa kali mengancam gawang Ongis Licek, sang kiper masih terlalu tangguh untuk ditaklukkan gawangnya oleh tim junior Laskar Sultan Agung.

Upaya menyamakan kedudukan anak-anak Bantul malah menjadi bumerang bagi pertahanan mereka. Terlalu asyik menyerang, kiper Persiba U-21 justru dikejutkan oleh skema serangan balik melalui sayap yang sukses dikonversi menjadi gol oleh winger Arema Licek. Skor 2-0 ternyata belum memuaskan dahaga skuat Arema U-21 yang haus akan kemenangan memasuki menit-menit akhir babak pertama, sang kapten mendapatkan sebuah kesempatan emas melalui tendangan bebas di sekitar area penalti. Peluang itu tak disia-siakan oleh pengagum kapten FC Barcelona, Xavi Hernandez itu dengan lesakan golnya.

Skor telak 3-0 untuk keunggulan anak asuh Singgih Pitono mengakhiri 45 menit pertama. Sepanjang babak kedua Arema terus mendominasi permainan, namun papan skor tak berubah hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir.

SMA 1 Pengasih Juara Futsal IMKP Cup

IMKP
SMA 1 Pengasih berhasil keluar sebagai juara Turnamen Futsal Antar Pelajar SLTA se-Kulonprogo ‘Binangun Cup II’ 2013 yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Kulonprogo (IMKP), setelah dibabak final yang digelar Minggu (10/2) di King Futsal Wates berhasil mengalahkan SMK 1 Maarif Wates dengan skor telak 5-0. Pertandingan final, disaksikan langsung Kepala Disbudparpora Kulonprogo Eko Wisnu Wardhana, SE, Wakil Ketua DPRD Drs. Sudarto, Ketua KONI Kulonprogo Drs. Sardal, Ketua Pengcab PSSI Kulonprogo Jumantoro, SE.

 

Sementara itu, posisi ketiga ditempati SMK Muhammadiyah 1 Lendah yang berhasil menang tipis 3-2 atas SMK 2 Pengasih.
Dengan kemenangan tersebut, SMA 1 Pengasih sebagai juara pertama berhak mendapatkan Trophy Bergilir Bupati Kulonprogo, Piala Tetap dan uang pembinaan yang diserahkan oleh Kepala Disbudparpora Kulonprogo  Eko Wisnu Wardhana, SE. Sedangkan SMK 1 Maarif Wates sebagai juara kedua dan SMK Muhammadiyah 1 Lendah sebagai juara ketiga, masing-masing mendapatkan Piala Tetap dan uang pembinaan.
Kemenangan SMA 1 Pengasih semakin lengkap setelah pemainnya Taufik Kusnanto dinobatkan sebagai pemain terbaik dan sebagai suporter terbaik. Sedangkan pencetak gol terbanyak diraih pemain SMK Muhammadiyah 1 Lendah Suprapgiyanto yang mengemas 8 gol.

SMA Pengasih Juara Futsal Bupati Cup

champion

SMA 1 Pengasih tampil sebagai juara dalam turnamen futsal antar SMA se-Kulonprogo Bupati Cup. Pada babak final yang digelar Kamis (26/09/2013) malam di Spirit Futsal, SMA 1 Pengasih berhasil menang adu pinalti atasSMK Maarif 1 Wates dengan skor 7-6(3-3).

Pertandingan final disaksikan ketua Disbudparpora Kulonprogo Eko Wisnu Wardhana SE, ketua KONI Kulonprogo Bambang Gunoto SPd, ketua pengcab PSSI Kulonprogo Jumantoro SE.  Pada laga final yang berlangsung ketat, dibabak pertama SMA Pengasih berhasil unggul lebih dulu 2-1. Memasuki babak kedua, SMA Pengasih sempat memperlebar skor jadi 3-1, namun SMK Maarif tidak menyerah dan berhasil menyamakan skor jadi 3-3. Skor imbang bertahan hingga usai pertandingan sehingga untuk menentukan pemenang harus dilakukan adu pinalti.

Sementara pada perebutan tempat ketiga, SMK Muhammadiyah 1 Lendah berhasil menang telak 4-0 atas SMA 1 Wates. Dengan juara itu, SMA 1 Pengasih berhak mendapatkan piala Bupati Kulonprogo dan uang pembinaan Rp 1 juta, SMK Maarif 1 Wates sebagai juara II mendapatkan piala dan uang pembinaan Rp 750 ribu. Sedangkan juara III SMK Muhammadiyah 1 Lendah mendapat piala dan uang pembinaan Rp 500 ribu.

Ketua Panpel Dwi Apriyanto mengatakan, panitia penyelenggara juga memilih pemain terbaik yang diraih M Syaiful Effendi (SMK Maarif 1 Wates). Untuk top skor diraih Suprapgiyanto (SMK Muhammadiyah 1 Lendah) dan suporter terbaik diraih STYK SMA 1 Pengasih.

 

#selamat buat mas suprapgiyanto dan kawan-kawan SMA Negeri 1 Pengasih

SMA Pengasih Tantang SMK Maarif 1 Wates di Final

SMK Maarif 1 Wates dan SMA 1 Pengasih akan bertemu dibabak final turnamen futsal antar SMA se-Kulonprogo ‘Bupati Cup’ setelah berhasil mengalahkan lawan-lawannya di semi final.

Pada babak semi final yang digelar Selasa (24/9/2013), di Spirit Futsal Pengasih, SMK Maarif 1 Wates berhasil mengalahkan SMK Muhammadiyah 1 Lendah dengan skor tipis 5-4. Dibabak pertama, SMK Maarif 1 Wates sudah unggul 3-1. Sedangkan semi final lainnya, SMA 1 Pengasih berhasil menang telak atas SMA 1 Wates dengan skor 4-1. Pada babak pertama, SMA 1 Pengasih sudah unggul dengan skor 2-1.

Babak final akan digelar Kamis (26/9), mempertemukan antara SMA 1 Pengasih melawan SMK Maarif 1 Wates. Sementara, SMK Muhammadiyah 1 Lendah akan menghadapi SMA 1 Wates untuk memperebutkan peringkat ketiga. (*-32)Gambar

masih ingat ini teman

Efektifkah Rekrutan Baru Arema 2014?

Rekrutan baru yang didatangkan manajemen Arema di bursa transfer pra-musim 2014 berbuah trophy Menpora Cup 2013, Piala Gubernur Jatim 2013, dan Trofeo Persija 2013. Yang menjadi pertanyaan adalah selama pra-musim yang telah dijalani oleh Arema, efektifkan rekrutan baru tersebut?

Tak seperti tahun lalu, bongkar pasang pemain Arema musim ini terbilang rapi dan tak sporadis dengan merombak total tim terdahulu. Tercatat hanya lima nama yang masuk menggantikan beberapa pemain yang terpaksa dan dipaksa hengkang dari Stadion Kanjuruhan.

Rekrutan baru Arema musim ini didominasi oleh muka lama yang pernah memperkuat Arema di musim sebelumnya. Mulai dari Arif Suyono yang mempersembahkan doble winner Copa Indonesia 2005 dan 2006, hingga Ahmad Bustomi dan Juan Revi yang merupakan skuat juara ISL 2009/2010.

Selain tiga nama tersebut, masih ada legiun asing asal Argentina, Gustavo Lopez dan mantan rekan satu timnya di Persela Lamongan, Samsul Arif. Kelima pemain itu memberikan sumbangsihnya sesuai porsi masing-masing selama laga pra-musim Arema.

Berikut ini akan kami review seberapa besarkah efek yang ditimbulkan oleh lima rekrutan baru Arema tersebut terhadap kualitas permaianan skuat Singo Edan di atas lapangan.

Munculnya nama Arif “Keceng” Suyono sebagai rekrutan baru manajemen Arema sebenarnya merupakan suatu kejutan. Tak banyak yang menyangka bahwa si anak hilang yang telah mengembara ke Sriwijaya FC dan Mitra Kukar itu akan kembali ke bumi Arema.

Jika flashback ke belakang, Keceng ini adalah bagian dari skuat Arema kala mengangkat trophy juara Copa Indonesia dua kali beruntun pada 2005 dan 2006. Harapannya kembali ke Arema tentu ingin mengulang prestasi itu, bahkan ingin lebih baik lagi.

Pemain asli Batu ini sengaja didatangkan manajemen Arema untuk menambal kekurangan sektor gelandang pada saat itu. Penilaian tim pelatih jatuh padanya karena Keceng dianggap mumpuni sebagai seorang winger dan mampu pula berperan sebagai penyerang.

Namun ekspektasi tinggi manajemen, tim pelatih dan Aremania seolah berantakan manakala si pemain malah cedera di turnamen pra-musim. Engkelnya ditebas pemain PDRM FA di laga terakhir Trofeo Persija 2013 yang akhirnya dimenangkan skuat Singo Edan.

Meski keberadanya di tim tak terlalu berpengaruh, semangatnya untuk tetap eksis yang patut diacungi jempol. Dengan kesungguhan hati dan keinginan keras untuk membuktikan diri bahwa dia masih layak mengenakan jersey berlogo kepala singa, Keceng berupaya lekas sembuh.

Ahmad “Cimot” Bustomi hadir kembali ke bhumi Arema untuk membuktikan janjinya dulu saat hengkang ke Mitra Kukar pada musim 2011/2012. Tentu dia tak ingin sekedar kembali, tapi ingin memberikan yang terbaik untuk Arema dan Aremania.

Cimot merupakan salah satu dari anggota skuat juara Arema kala menyabet gelar juara Indonesia Super League 2009/2010. Waktu itu, sosok pemilik jersey 19 ini merupakan tokoh sentral di lini tengah Arema sebagai pengatur serangan.

Kala Arema resmi melepas Egi Melgiansyah yang berpaitan mudik ke kampung halamannya di Jakarta, CEO Iwan Budianto berjanji mendatangkan sosok pengganti yang lebih baik. Akhirnya pilihan IB jatuh pada si Cimot ini.

Insting menyerang dan bertahan yang sama baiknya menjadi nilai plus tersendiri bagi Bustomi sebagai jangkar di lini tengah. Dengan siapa pun dia berpatner, serangan Arema serasa mengalir bagai air, pun sulit tertembus bagai baja.

Arema memetik buah dari kerja keras Cimot selama laga pra-musim. Saat ingin bertahan, tim pelatih tinggal memasangkan Bustomi dengan seorang gelandang jangkar lain, namun jika ingin lebih menyerang, tinggal dorong Bustomi agak ke depan.

Juan Revi Auriqto sempat meredup karirnya kala menjadi alumni Arema angkatan 2010/2011. Namun dia seolah menemukan kembali puncak keemasan karirnya kala menyandang ban kapten PSS Sleman musim 2012/2013 lalu.

Potensi inilah yang kemudian dilirik oleh manajemen Arema untuk berinisiatif membawa pulang pemain kelahiran Sidoarjo itu ke Arema. Malang memang tak asing lagi baginya karena pada musim 2009/2010 silam Revi mempersembahkan gelar juara ISL bagi Arema.

Kehadiran Juan Revi di lini tengah Arema diproyeksikan mengisi kekosongan sektor gelandang yang agak lowong sepeninggal Dedi Kusnandar ke Persebaya Surabaya. Namun tampaknya, masuknya Revi bisa dibilang rekrutan sukses manajemen.

Lini tengah Arema tampak lebih hidup saat tim pelatih memasang Juan Revi berduet dengan siapa pun. Yang jelas, tak ada celah bagi lawan yang dihadapi Arema selama pra-musim lalu untuk menembus si “tembok China” satu ini.

Kerja kerasnya yang tak kenal lelah merebut bola mendapat apresiasi dari Aremania yang menyamakannya dengan sang legenda, Juan Rubio. Kendati keduanya tak memiliki kesamaan posisi, namun gaya Malangan Revi cukup membuat lini tengah Arema aman sementara ini.

Nama Gustavo Fabian lopez sebenarnya sudah sejak lama diteriakkan oleh Aremania ke telinga manajemen mengingat kebutuhan sosok playmaker tim. Namun kedatangan Gusty ke Stadion Kanjuruhan baru bisa direalisasikan awal musim 2014 ini.

Seperti diketahui, klub lamanya, Persela Lamongan memiliki penyerang yang moncer karena keberdaan legiun asing asal Argentina ini. Umpan memanjakan yang sering jadi santapan lezat para bomber itulah yang menarik hati manajemen Arema untuk merekrut Gustavo.

Minimnya gol Arema musim lalu yang tercipta dari kerjasama satu-dua antara lini tengah dengan lini depan dinilai akan teratasi dengan kedatangan seorang pembagi bola handal. Meski sempat berputar-putar mencari, akhirnya pilihan tertuju pada Gustavo Lopez.

Terbukti, lini tengah dan sektor depan Arema selama pra-musim mampu menciptakan gol-gol berkelas yang berasal dari umpan-umpan Lopez. Kerjasamanya dengan duo latino Arema lainnya, Cristian Gonzales dan Alberto Goncalves makin padu dari laga satu ke laga lainnya.

Lini depan Arema sepertinya hampir ketergantungan terhadap pemilik jersey nomor 8 ini. Hal tersebut terlihat saat Gusty tak diturunkan oleh tim pelatih sehingga Arema agak kesulitan mencetak gol dari tusukan langsung dari tengah.

Andai tak ada halangan kala itu, sejak musim 2012/2013 lalu Samsul Arif Munip sebenarnya sudah mengenakan jersey kebesaran milik Arema. Namun manajemen Arema mengakui bahwa tak gampang mendaratkan mantan bomber Persela itu ke kadang singa.

Ingin mengembalikan pakem yang mengandalkan penyerang sayap, akhirnya terpilihlah sosok penyerang kelahiran Bojonegoro itu. Seperti diketahui, era juara lalu Arema bermain dengan mengandalkan dua sayap yang mengapit satu striker tunggal.

Pada saat pertama kali kedatangan Samsul ke bumi Arema sekaligus menimbulkan pertanyaan di benak Aremania yang berpikir bahwa pemain di sektor sayap sangatlah melimpah. Alhasil, Greg Nwokolo pun terpaksa harus terbuang ke Persebaya Surabaya.

Samsul ini termasuk pemain yang licin dan sulit ditebak ke mana arah di akan menggiring si kulit bundar. Bedanya dengan si Greg, Samsul paham betul kapan saat mengumpan dan kapan saat harus menendang bola langsung ke arah gawang lawan.

Total tujuh gol di sepanjang laga Arema di pra-musim lalu cukup bagi Samsul untuk menebar pesan singkat bahwa dia sanggup menggoyang penguasa top skor musim depan. Layak untuk kita tunggu pembuktiannya mengamankan satu posisi bomber inti Arema.

Dua Band Rock Legendaris Siap Meriahkan

PAI-Launching Arema Arema dijadwalkan akan memperkenalkan skuatnya yang akan berlaga dalam kompetisi musim 2014 ini, Rabu (29/01). Dua band rocklegendaris
Indonesia, Power Metal dan God
Bless siap ambil bagian dalam rangkaian launching tim Arema.

Berbeda dengan musim lalu, konsep
launching tim kali ini manajemen Arema menyajikannya secara outdoor
di Stadion Kanjuruhan Malang.

Dipilihnya Power Metal dan Godbless
sebagai bintang tamu semata karena
musik rock identik dengan kota Malang.

“Yang jelas kami ingin manjakan Aremania di launching kali ini,” tutur
Media Officer Arema, Sudarmaji.

Selain aksi panggung dua band rock tersebut ada pula aksi kesenian tradisional di luar stadion. Launching bertema kolosal ini sendiri akan dihelat mulai pukul 12.00-23.00 WIB.

Selain memperkenalkan pemain, pelatih dan official tim, dalam launching ini Arema akan memperkenalkan jersey barunya.
Jersey buatan apparel Joma itu akan
digunakan Arema selama kompetisi
musim 2014 mendatang.

Salam Satu Jiwa

ternyata Bonek dulu lah yang memulai permusuhan dengan AREMANIA ini dia :

1. Tawuran saat ada konser di Tambaksari. Kejadian pertama bermula
saat ada konser Kantata Takwa di
Tambaksari, Surabaya pada 23 Januari
1990. Tepat sekitar 30 menit pertama saat
konser dimulai, di depan panggung mulai
‘dikuasai’ arek-arek Malang. Mereka
bersorak meneriakkan “Arema.. Arema..
Arema..”. Arek-arek Surabaya yang
kebetulan menjadi tuan rumah pun harus
minggir dan ‘terkalahan’.

Namun tidak
lama kemudian, arek-arek Surabaya
kembali dengan membawa rombongan
lebih banyak lagi dan berusaha ‘memukul
mundur’ arek-arek Malang hingga keluar
dari Tambaksari. Di luar stadion, tawuran
pun tak terelakkan dan terus berlanjut
sampai di Stasiun Gubeng, Ngalamers.
Tawuran serupa juga kembali terjadi di
bulan Juni 1992 pada konser Sepultara
yang kebetulan juga diadakan di
Tambaksari.

Saat itu, arek Surabaya sudah
siap menguasai depan panggung mulai
awal. Arek Malang bahkan langsung
dihalau begitu masuk Tambaksari. Tak
lama kemudian, tawuran pun kembali terjadi.

2. Pemberitaan media yang dianggap
tidak adil. Kecemburuan suporter Malang
pada pemberitaan media yang ada di Jawa
Timur (Jatim) kala itu. Hal itu dipicu
dengan sangat kecilnya pemberitaan di
media ketika Arema atau Persema Malang
menang dalam pertandingan. Sementara
pemberitaan Persebaya sangat besar dan
hampir selalu menjadi headline meski klub
yang didukung Bonek itu hanya melakukan
latihan rutin atau sekedar mengisi waktu
senggang.

3. Pendahulu Persebaya yang sangat
meremehkan Malang. Pendahulu
Persebaya seperti H. Barmen dan Mudayat
cukup dikenal sangat meremehkan dan
merendahkan tim-tim Malang. Mereka
mengatakan kalau tidak akan ada ceritanya
Persebaya bisa dikalahkan tim-tim asal
Malang, menahan imbang saja mereka
(tim-tim Malang) sangat kesulitan.
Pernyataan itu bahkan ditulis di media. Hal
ini tentunya sangat menyakiti dan
menyulut sensitivitas suporter Malang
yang merasa direndahkan (orang
Surabaya) dan dianaktirikan (media
terbesar Jatim).

Terlebih, ada isu bahwa
suporter Surabaya akan bertandang ke
Malang. Merasa tertantang, Arema sudah
siap mencegat Bonek di Lawang. Namun
sampai pertigaan Karanglo, Singosari,
Arema yang hendak ke utara dihalau dan
ditangkapi polisi/Kodim. Akhirnya,
sebagian suporter melampiaskan
kemarahannya dengan memecahkan kaca-
kaca mobil plat L. Sementara di Gajayana
sendiri, bentuk perlawanan terhadap
dedengkot Surabaya itu diwujudkan dalam
spanduk-spanduk bertuliskan “Kalahkan
Persebaya, Bungkam Mulut Besar Barmen
dan Mudayat” atau “Barmen & Mudayat
Haram Masuk Kota Malang”.

4. Pemberitaan yang terkesan
mengadu domba. Judul berita di media
yang cukup berbau ‘mengadu domba’ pun
juga sempat memicu perseteruan antar
kedua suporter tim sepak bola Malang dan
Surabaya itu. Seperti contohnya “Pemain
Persebaya Dijadikan Sansak Hidup Pemain
Persema” dalam laga Persema vs
Persebaya, yang memang sebelumnya
diprediksi akan panas menyusul
pernyataan Barmen dan Mudayat. Dalam
laga itu, Persema melakukan pemanasan di
gawang selatan dan Persebaya di gawang
utara. Setelah koin tost, ternyata posisinya
berpindah (Persema ke utara, Persebaya
ke selatan). Pada perpindahan itulah
beberapa pemain Persema ada yang
terlihat sengaja menabrak pemain
Persebaya hingga ada yang terjatuh. Inilah
yang ditulis media tersebut dengan
“Pemain Persebaya Dijadikan Sansak Hidup
Pemain Persema”. Tentulah pemberitaan
tersebut sanggup menyulut api kemarahan
dan dendam pada arek-arek Surabaya,
Ngalamers.

5. Pendahulu suporter sepakbola
Malang yang bangga dicap “perusuh”
dan “pemberani”. Suporter sepakbola
Malang pada akhir tahun 80-an dan awal
90-an masih berasal dari peleburan para
geng-geng yang sebelumnya sangat gemar
tawuran antar-kampung hingga cukup
banyak memakan korban. Dengan
dimediatori Bung Ovan Tobing, mereka
akhirnya berdamai dan pada akhirnya
menyatu dalam bendera “AREMA” (tanpa
‘NIA’), yang artinya “Arek Malang”.
Merekalah yang akhirnya sangat setia
mendukung tim asal Malang (baik Persema
maupun Arema). Dengan latar belakang
seperti itu, suporter Malang (masih) sangat
bangga jika dicap “perusuh” dan
“pemberani”.
Bagaimana pendapat Ngalamers akan
poin-poin penyebab awal perseteruan
antar Aremania vs Bonek yang dimunculkan tersebut?

SIAPA YANG BENAR DAN SIAPA YANG SALAH ITU MENURUT ANDA SENDIRI YANG MENILAI .

SALAM SATU JIWA … !!!

Arema Terima Tantangan Levante

Arema Cronus saat menghadapi
Army United Thailand. Bulan Mei
mendatang, giliran Levante UD
yang akan berhadapan dengan
Singo Edan. MALANG – Nama Arema Cronus
semakin mendunia. Kesuksesan
menahan imbang Hamburg SV di
Stadion Kanjuruhan, memancing
minat klub-klub Eropa lainnya
untuk menjajal kemampuan Singo Edan. Setelah Villarreal asal
Spanyol yang disebut-sebut bakal
dibawa ke Malang oleh Nine Sport,
tim La Liga lainnya, Levante UD
bahkan sudah mengirimkan surat
permohonan resmi untuk melawan Arema di Malang. Hal ini dikonfirmasi sendiri oleh
Media Officer Arema, Sudarmaji.
“Levante UD mengajak Arema
ujicoba, mereka ingin main dalam
ujicoba persahabatan internasional
lawan Arema di bulan Mei 2014 mendatang, tepatnya tanggal 22
Mei 2014,” terang Sudarmaji
kepada Malang Post. Menurut pria kelahiran
Banyuwangi itu, manajemen
Levante UD sudah mengirimkan
surat resmi kepada manajemen
Arema melalui email. Dalam surat
tersebut, Levante memiliki waktu longgar begitu kompetisi selesai.
Sehingga, berniat menggelar tur
ke Indonesia pada bulan Mei 2014. Selain melawan Arema pada
tanggal 22 Mei 2014, kabarnya
Levante juga sudah mengirimkan
surat resmi untuk menantang
Persebaya Surabaya pada tanggal
25 Mei 2014. “Setelah lawan Arema, Levante menantang
Persebaya tanggal 25 Mei,” tutur
Sudarmaji. Mantan wartawan ini
membeberkan, permintaan yang
diajukan tim yang di arsiteki oleh
Joaquín Caparrós untuk
menggelar pertandingan
persahabatan sudah disanggupi oleh manajemen Arema.
Manajemen juga sudah
mengirimkan surel balasan untuk
Levante, yang intinya menerima
tantangan bertanding. “Kita sudah balas email dari
Levante, kita siap melawan
Levante tanggal 25 Mei 2014,”
katanya. Levante sendiri bukanlah
tim sembarangan di kancah La
Liga. Meskipun saat ini La Liga dikuasai oleh dua raksasa dunia,
Barcelona dan Real Madrid, tim-
tim lain yang menghuni klasemen
juga tak bisa dipandang remeh. Levante saat ini adalah peringkat
10 di klasemen Primera Division.
Les Granotes, atau Si Katak,
diperkuat oleh beberapa pemain
senior Spanyol, seperti defender
David Navarro, gelandang Ruben Garcia hingga bek sayap Juanfran.
Tim asuhan Joaquin Caparros itu
bakal memberi pengalaman
bertanding yang sangat berharga
bagi Arema. “Arema butuh tambah
pengalaman, sebelumnya kita
sudah lawan DC United, Eintracht
Frankfurt, Loyola Meralco Sparks,
Central Coast Mariners, PDRM
Malaysia, Army FC Thailand hingga Hamburg SV, kini giliran tim
Spanyol, itu menambah
pengalaman tim,” tandasnya.

Arema waspada di delapan besar

Sindonews.com – Pelatih Arema Cronus, Suharno
menganggap semua calon
lawan di babak delapan besar
Inter Island Cup (IIC) memiliki
kualitas yang sama. Karena itu
iameminta Beto dkk bekerja keras demi menjadi juara grup.
Singo Edan sendiri telah
dipastikan lolos ke babak
delapan besar, usai menjadi
juara grup Jawa 2 yang dihuni
oleh Persela Lamongan, Persija Jakarta, dan Persepam Madura
United. Tim asal kota Malang itu
menyapu bersih semua laga
dengan kemenangan. Di babak
delapan besar, Arema akan
berhadapan dengan Juara
Grup Sumatera (masih ditentukan antara Semen
Padang dan Sriwijaya FC),
Kalimantan (Barito Putera),
dan Runner Up Grup Papua-
Sulawesi (Perseru Serui). Arema sendiri akan memulai
petualangannya di delapan
besar IIC dengan meladeni
Perseru Serui, Sabtu (18/1)
mendatang. “Semua tim memiliki
kualitas yang sama. Intinya kalau memang kita mau target
juara ya harus kerja keras,”
ujarnya ketika dihubungi,
Selasa (14/1). Hal tersebut juga diamini oleh
striker Arema, Beto Goncalves.
Menurutnya, Arema harus
memaksimalkan momentum
bagus yang sedang didapat
dalam beberapa turnamen pra musim kali ini. “Paling penting
kami bisa bermain bersama dan
sekarang punya momen
bagus,” tutupnya.

Setelah Hamburg SV, Villareal merapat ke kandang Singa (AREMA mendunia)

Salah satu klub besar Liga Spanyol, Villarreal, kemungkinan besar
akan dibawa ke tanah air. Nine Sport selaku promotor sepak bola
berkeinginan mengetes kekuatan tim The Yellow Submarine.

Keinginan ini tak lepas dari hasil uji coba Villarreal melawan Mitra
Kukar (Indonesia XI) di Mini Estadi Villarreal, 11 Desember 2013.
Giovani dos Santos dkk. membantai Mitra Kukar dengan skor telak
13-0.

Ke-13 gol Villarreal di laga itu masing-masing dicetak oleh Javier
Ignacio Aquino (9′, 43′), Jeremy Perbet (13′, 32′), Jonathan Pereira
(20′), Moi Gomez (35′), Ikechuwku Uche (57′), Bruno Soriano
(58′), Giovani dos Santos (67′, 84′, 87′′, 90′′), Hernan Perez
(78′).
“Mereka bisa menang telak dari Mitra Kukar. Saya sih ingin kembali
mencoba Villarreal,” kata CEO Nine Sport, Arif Putra Wicaksono
kepada SportSatu.

Menurut Arif Putra Wicaksono, pihaknya berencana menggelar
pertandingan yang melibatkan Villarreal melawan tim lokal
Indonesia pada 2014 ini. Namun, tim yang akan menjadi lawan
belum dibahas. AREMA kemungkinan menjadi salah satu calonnya.

“Melihat hasil uji coba Arema melawan Hamburg SV yang
berkesudahan 2-2, saya mau melihat apakah Villarreal bisa menang dgn skor telak 13-0 juga. Saya sih tertarik AREMA dan digelar di Malang,” ujar Arif Putra Wicaksono.